Sercive Day 2025 SMPIT Bina Insani Kediri : Tempa Empati di Desa Nglurup Kec. Sendang Kabupaten Tulungagung

Kediri, September 2025 — Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bina Insani Kota Kediri kembali menggelar program tahunan unggulan, Service Day 2025. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 27 siswa-siswi kelas IX Angkatan ke-12 (dan berlangsung selama tiga hari, 7–9 September 2025, bertempat di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.

Didampingi empat guru pendamping, para siswa terjun langsung ke tengah masyarakat pedesaan untuk melatih kemandirian, empati, serta tanggung jawab dengan cara hidup bersama masyarakat desa.

Hidup Berdampingan dengan Peternak Sapi Perah

Tujuan utama dari Service Day adalah memastikan siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga menghayati secara langsung aktivitas nyata di lingkungan sosial. Hal ini sejalan dengan visi SMPIT Bina Insani untuk membentuk generasi yang berkarakter, mandiri, dan peduli lingkungan sosial.

Selama tiga hari, para peserta tinggal di rumah warga yang berperan sebagai orang tua asuh. Kehidupan sehari-hari mereka disesuaikan dengan profesi keluarga asuh masing-masing. Mengingat mayoritas warga Desa Nglurup berprofesi sebagai peternak sapi perah, siswa terlibat aktif dalam segala kegiatan peternakan, mulai dari mencari rumput, membersihkan dan memandikan sapi, hingga proses memerah susu.

Selain tugas di peternakan, siswa juga membantu pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan merapikan rumah. Bagi yang ditempatkan di keluarga pedagang, mereka turut membantu berjualan di warung.

Penguatan Ibadah dan Bakti Sosial

Selain aktivitas sosial, kegiatan ini turut memperkuat aspek spiritual. Siswa aktif mengikuti kegiatan keagamaan di masjid, termasuk mengumandangkan adzan, membersihkan masjid, dan mengajar mengaji anak-anak TPA.

Puncak kegiatan ditutup dengan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada dhuafa, yang disambut dengan hangat dan rasa syukur oleh masyarakat setempat.

Belajar Mandiri dari Ibu Asuh

Kehadiran siswa SMPIT Bina Insani disambut baik oleh warga. Ketua RT setempat, Bapak Khusno, menyampaikan rasa terima kasih karena program ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa tetapi juga membantu meringankan pekerjaan masyarakat. Beliau berharap program serupa dapat kembali dilaksanakan tahun depan.

Pengalaman berkesan dialami oleh salah satu siswi, Salsa. “Saya diajak mencari rumput dan kayu bakar oleh ibu asuh saya ke hutan. Rasanya luar biasa, apalagi melihat beliau yang sudah sepuh tetap bekerja keras,” ungkap Salsa. “Hal ini membuat saya belajar untuk berempati, bersyukur, dan menghargai perjuangan orang tua. Saya harus mandiri dan tidak boleh kalah dengan ibu asuh saya, Bu Katiyem.”

Siti Nur Atikah, S.Si., selaku Kepala Sekolah, menegaskan bahwa Service Day adalah program rutin wajib yang bertujuan membentuk karakter siswa agar memiliki rasa syukur, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap sesama.Service Day 2025 membuktikan bahwa pendidikan holistik tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman hidup dan pengabdian sosial yang akan menjadi bekal berharga bagi siswa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *