
Kota Surabaya – Dalam rangka memperkaya wawasan sejarah dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, siswa dan siswi SMP Islam Terpadu (SMPIT) Bina Insani Kediri mengadakan kegiatan Backpacker Napak Tilas ke Kota Pahlawan, Surabaya, pada 14 Desember 2024. Kegiatan edukatif ini mengajak para siswa menjelajahi sejumlah situs bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Rombongan siswa dan pendamping memulai perjalanan dari Kediri menuju Surabaya naik kereta api. Dengan mengusung konsep backpacker, para siswa diajak merasakan pengalaman perjalanan yang mandiri dan berkesan, mengajarkan mereka tentang kedisiplinan dan kebersamaan.
Destinasi pertama yang dituju adalah kawasan Kota Tua Surabaya. Di sini, siswa menelusuri lorong-lorong dengan bangunan-bangunan kuno peninggalan era kolonial yang masih berdiri kokoh. Sambil berjalan, para guru membimbing siswa untuk memahami arsitektur dan sejarah yang terkandung di setiap sudut kota, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.
Perjalanan dilanjutkan ke Monumen Tugu Pahlawan, ikon Kota Surabaya yang didirikan untuk mengenang pertempuran 10 November 1945. Di lokasi ini, para siswa mendengarkan kisah heroik para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Kunjungan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, dan semangat patriotisme kepada generasi muda.
Selanjutnya, rombongan menuju Hotel Majapahit (dulu Hotel Yamato), tempat bersejarah terjadinya insiden perobekan bendera Belanda pada 19 September 1945. Di tempat ini, siswa mendapatkan penjelasan tentang latar belakang dan makna dari peristiwa heroik yang menjadi salah satu pemicu semangat perjuangan di Surabaya.
Titik akhir napak tilas adalah Gedung Grahadi, yang saat ini menjadi kediaman resmi Gubernur Jawa Timur. Bangunan bersejarah ini menambah pemahaman siswa tentang arsitektur kolonial dan fungsi pentingnya dalam perjalanan sejarah pemerintahan di Jawa Timur.
Kepala SMPIT Bina Insani Kediri, Idrus Asnawi, S.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rekreasi, melainkan sebuah laboratorium sejarah di luar kelas. Ujarnya “Kami ingin para siswa belajar langsung dari sumbernya, merasakan atmosfer perjuangan, dan mengambil pelajaran berharga dari sejarah agar bisa menjadi bekal untuk membangun masa depan bangsa.”
Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan rasa ingin tahu yang besar terhadap sejarah bangsa. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kesadaran sejarah dan kebangsaan yang kuat.
Tentang SMP Islam Terpadu Bina Insani Kediri
SMP Islam Terpadu Bina Insani Kediri merupakan sekolah yang fokus pada pendidikan karakter, akademik, dan nilai-nilai Islam. Dengan visi mencetak generasi cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia, sekolah ini terus berinovasi dalam metode pembelajaran untuk memberikan pendidikan terbaik bagi siswa.