Jakarta (21/01) — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia siap merealisasikan Program Organisasi Penggerak (POP) dengan memberikan pelatihan kepada segenap tenaga pengajar, yang tergabung dalam keanggotaan dan mengajak pula sekolah dasar terdekat.
Ketua JSIT Indonesia Dr. H. Mohammad Zahri, M. Pd. mengatakan pihaknya mulai melakukan persiapan administrasi sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Kemendikbud.
“Saat ini sedang melakukan pendataan baik sekolah maupun guru yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan sebagai salah satu Program Organisasi Penggerak (POP) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)”, ungkap Mohammad Zahri.
Selain syarat administrasi, lanjut Zahri, pihaknya juga serius dalam menyiapkan para trainer yang nantinya akan memberikan pelatihan bagi para guru dalam program ini.
“Syarat administrasi tentunya menjadi prioritas kami, sebagaimana yang diminta Kemendikbud, dengan melakukan pemetaan dan penetapan sekolah dan guru sasaran. Disamping itu, kami juga mulai menyiapkan para calon trainer yang dibutuhkan untuk memberikan pelatihan kepada guru dan sekolah,” ujar pria asal Surabaya ini.
Senada dengan Ketua Umum JSIT Indonesia, Penanggung jawab POP JSIT Indonesia, Suhartono mengatakan, Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kemendikbud, merupakan awal yg sangat baik dari upaya memperbaiki kualitas peserta didik melalui pelibatan stakeholder yg lebih luas seperti ormas penggerak ini.
“Saya sangat mendukung apa yang dicanangkan oleh Kemendikbud. Dengan POP pastinya akan meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya JSIT Indonesia tapi pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.
Suhartono menambahkan untuk menjalankan program Kemendikbud ini pihaknya juga sudah melakukan sejumlah persiapan mengingat ruang lingkup yg sangat luaa yakni 32 kabupaten/kota se-Jateng dan 32 kab/kota se-Jatim. Salah satunya yakni pendataan guru dan sekolah yang nantinya akan dilatih oleh tim Diklat JSIT Indonesia, dan mendatangi kadisdik utk bersinergi dlm POP ini.
“Kami sedang proses verifikasi guru dan sekolah di wilayah, serta mou dgn kadisdik untuk selanjutnya akan kita ikut sertakan dalam program pelatihan bagi mereka, dengan diisi oleh para trainer atau pelatih berpengalaman, yang juga sudah kami persiapkan sebelumnya”, pungkasnya.